Segalanya bagi kami masyarakat daerah pegunungan.
Aren adalah sumber mata pencaharian kami,yang membuat kami tetap hidup.
Meskipun prosesnya begitu berat,bahkan nyawa tahurannya.
Pohon aren,adalah asal air yang manis yang sering di sebut "Ballo".
Ballo itu adalah bahan untuk buat gulah merah.
Bagi kami parah pembuat gulah merah harus penuh semangat dan keberanian.
Karna pohon aren harus di manjat begitu tinggi untuk mendapatkan airnya.
Setelah sampai di atas pohon aren,bukan berarti kita sudah berhasil mendapatkan airnya.
Tapi butuh waktu begitu lamah menanti airnya itu bisa kita dapatkan.
Tapi itupun kalau kita berhasil membuatnya keluar,jadi kalau airnya tidak berhasil kita keluarkan.
Itu artinya,manjat begitu tinggi dengan penuh keberanian harus kita terimah kalau itu sia-sia saja.
Tidak perduli hujan datang walaupu panas,harus melangkah di setiap saat,harus memaksa diri,tak pernah mengenal lelah. Begitulah kehidupan kami yang sebenarnya.
Demi kehidupan keluarga kami.
Tapi yang kami bisa,hanya menjalani hidup ini dengan apa adanya meskipun penghasilan yang kami dapat hanya cukup untuk makan sehari-hari kami.
Aku yakin kalian tidak bisa bayakan,betapa pedinya hidup seperti ini,di tamba lagi,sering di hina oleh orang lain.
Tapi keyakinan tetap ada,bahwa Tuhan lah yang tau segalanya,suka dukanya kami.
